ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh teman menjelang lebaran 2006
Sambil menatap langit – langit kamar, sang istri bertanya kepada suami “pak, kapan thr nya ditransfer?”. Sang suami yang karyawan salah satu perusahaan swasta yang katanya bonafide berkata dengan ketidak pastian “menurut kabar sih besok”.
“kalo begitu besok kita bisa belanja baju buat anak – anak dan keperluan lebaran?”. Tanya istri kembali. Sang suami menjawab lagi – lagi dengan dengan ketidak pastian “besok saja aku telpon dari kantor kalo sudah cair”.
Keesokan paginya disela keberangkatan sang suami, sang istri kembali mengingatkan “jangan lupa telpon kasih kabar ya pak?”,
“iya” kata sang suami tanpa semangat.
Sesampainya dipabrik, dia melihat banyak karyawan membawa satu kaleng biscuit sebagai bingkisan tunjangan hari raya. “berarti thr saya sudah ditransfer” guman sang suami.
Disela jam istirahat dia sempatkan menelpon istrinya,”bu nanti sore tunggu aku dimall ajak anak-anak juga, kita belanja baju untuk dia dan keperluan untuk lebaran sekalian kita buka puasa diluar sekali – kali”.
Sang istri menyahut “iya, entar jam 5 sore aku berangkat sama anak dan aku tunggu disana” .
Sore menjelang, dengan semangat 45 sang suami menjemput istrinya yang sudah menunggu di mall di barat kota tangerang. Sesampainya disana adzan maghrib berkumandang, kemudian mereka mencari tempat makan untuk berbuka puasa. Selesai berbuka sang suami pamit keistrinya untuk mengambil thr di atm, “bu saya mau ke atm dulu untuk ngambil duit, ibu tunggu disini dulu ya”. Kemudian sang suami ke atm yang kebetulan tidak terlalu antri. Pada saat masuk dan berhadapan dengan mesin atm, dengan harapan besar dimasukanya kartu atm kedalam mesin atm. Dengan mantap dia masukkan pin dan cek saldo rekening dengan harapan bertambahnya saldo rekening. Alangkah kagetnya dia begitu melihat saldo rekening yang tidak bertambah 1 rupiah pun. Dengan sedih, lunglai dan bercampur marah dia menghampiri sang istri, dengan bibir bergetar dia berkata “ayo bu kita pulang”
Dengan memandang sang suami yang tertunduk lesu sang istri bertanya, “aaada apa pak, ….. Kenapa ?”
Dengan sedih melihat raut muka anak-anaknya yang belum mengerti apa-apa ia berkata kepada istrinya dengan nada lirih “thr nya…… belum ditranfer bu…..” .
Dengan bijaksana dan menghibur suaminya ia berkata “ya sudah ngga papa, sekarang kita pulang, mungkin besok thrnya sudah cair”
Dengan langkah gontai sang suami berjalan dengan diiringi anak, istri dan seribu perasaan yang tidak menentu………………………….
Minggu, 30 September 2007
SEKELUMIT KISAH THR KAUM KUSAM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar